QATHRUN NADA - 8. Fi'il Madhi

 


Berkata Al Muallif  :

ص - وأما الْفِعْلُ فَثَلاثَةٌ أقسام : ماض ، ويُعرف بتاء التأنيث الساكنة، وبناؤُهُ عَلَى الْفَتْحِ ، كَضَرَبَ ، إلا مَعَ وَارِ الجَمَاعَةِ ، فَيُضَمَّ كَفَرَبُوا ، أو الضمِيرِ الْمَرْفُوعِ الْمُتَحَرَّكِ فيسكَّن كَضَرَبْتُ،

ش لما فرغت من ذكر علامات الاسم وبيان انقسامه إلى معرب ومبني وبيان انقسام المبني منه إلى مكسور ومفتوح ومضموم وموقوف شرعت في ذكر الفعل فذكرت أنه ينقسم إلا ثلاثة أقسام ماض ومضارع وأمر وذكرت لكل واحد منها علامته الدالة عليه وحكمه الثابت له من بناء وإعراب

وبدأت من ذلك بالماضي فذكرت أن علامته أن يقبل تاء التأنيث الساكنة كقام وقعد تقول قامت وقعدت وأن حكمه في الأصل البناء على الفتح كما مثلنا وقد يخرج عنه إلى الضم وذلك إذا اتصلت به واو الجماعة كقولك قاموا وقعدوا أو إلى السكون وذلك إذا اتصل به الضمير المرفوع المتحرك كقولك قمت وقعدت وقمنا وقعدنا والنسوة قمن وقعدن وتلخص من ذلك أن له ثلاث حالات الضم والفتح والسكون وقد بينت ذلك

Fi'il terbagi menjadi 3 bagian ( yaitu madhi, amr dan mudhari' )

1. Fi'il Madhi :

Fi'il madhi bisa diketahui dengan ta' ta'nits as sakinah ( تاء التأنيث الساكنة ) dan bina'nya dengan fathah, contohnya ضَرَبَ , kecuali ia bersama wawul jama'ah ( واو الجماعة ) maka ia di dhammahkan ( mabni dengan dhammah ), contohnya ضربُوا , atau ia bersama dengan dhamir rofa' yang berharakat (الضمِيرِ الْمَرْفُوعِ الْمُتَحَرَّكِ ) maka ia mabni dengan sukun, contohnya ضَرَبْتَ .

Ketika saya telah selesai menyebutkan tanda-tanda isim dan menjelaskan pembagiannya menjadi murab dan mabni dan penjelasan pembagian isim mabni kepada mabni kasrah, fathah, dhammah dan sukun , saya segera menyebutkan tentang fi'il maka saya menyebutkan bahwasanya fi'il dibagi menjadi 3 yaitu Madhi, mudhari dan amr. Dan saya menyebutkan bagi masing masing fiil tersebut tanda yang menunjukkan kepadanya dan hukum yang berlaku untuknya dari bina dan i'rob

Dan saya mulai dengan fi'il madhi maka saya menyebutkan bahwasanya tanda dari fi'il madhi adalah menerima ta' ta'nits sakinah seperti.  قام ، قعد .  Engkau mengatakan قامت dan قعدت. Dan bahwasanya hukum fi'il pada asalnya adalah mabni fathah sebagaimana saya telah memberikan contoh. Dan terkadang fiil itu keluar dari mabni fathah menjadi mabni dhammah yaitu apabila dia bertemu dengan wawu jamaah seperti perkataanmu قامُوا dan قعدُوا. Atau menjadi mabni sukun apabila bertemu dengan dhomir marfu yang berharakat seperti perkataanmu قُمْتَ , قعدْتَ dan قُمْنَا dan قَعَدْنَا dan bertemu dengan dhomir niswah قُمْنَ dan  قَعَدْنَ.

Dan ringkasan dari penjabaran di atas bahwasanya fiil madhi itu memiliki tiga keadaan : dhammah, fathah dan sukun dan saya sudah menjelaskan hal tersebut.


Catatan :

1. Hukum asal fiil madhi adalah mabni fathah baik dzahirah maupun muqadarah. Contoh yang mabni fathah dzahirah adalah ضرب sedangkan yang muqaddarah seperti رأى, جرى atau ishtilahnya dalam tashrif adalah fiil naqish, dan istilahnya dalam ilmu nahwu adalah mu'tal akhir.Jadi ia bukan isim maqshur, meskipun sama sama berahiran alif dan sama sama muqaddarah tetapi ia bukan maqshur.

2.Huruf terahir ضربوا adalah huruf ba' karena fiil itu terdiri dari 3 huruf aslinya.Disitu ba' mya didhammah maka ia disebut mabni dhammah.

3.Adapun jika bertemu dengan dhamir rofa yang berharakat maka ia mabni sukun.

4. Jadi fiil madhi memiliki 3 bina :

- mabni fathah ada 4  : ضرب - ضربا - ضربت - ضربتا 

- mabni dhammah jika bertemu wawul jamaah : ضربوا

- mabni sukun selain 2 diatas : ضربت - ضربتما - ضربتم - ضربتِ - ضربتن - ضربتُ - ضربنا

5. Untuk yang mabni dhammah maka jika ia naqish mabninya dhammah muqaddarah misalnya : جرَوا karena huruf terahirnya dari kata جرى dimana huruf terahirnya dihapus sehingga mabninya dhammah muqaddarah. Jadi yang muqaddarah ada 2 yaitu fathah muqaddarah dan dhammah muqaddarah.

6. Penulis tidak menyebutkan definisi baik definisi isim maupun fiil tetapi langsung kepada tanda isim ataupun fiil.

7.Di matan penulis mendahulukan amr kemudian mudhari adapun di syarahnya beliau lebih mengedepankan mudhari' dari amr.

8. Dahamir rofa mutaharrik untuk fiil madhi ada 3 : ta' - nun niswah dan نا

9. Penulis berkata : Dari ringkasan penjabaran di atas bahwasanya fiil madhi mempunyai 3 keadaan :

- dhammah

- fathah

- sukun

Disini penulis lebih mendahulukan dhammah dari fathah, yang seharusnya di matan disebutkan fathah dahulu karena fathah adalah asl.


Soal soal 

اذكروا بناء الأفعال الماضية الآتية!

 رضي

قضَوا

 جلستم

 ذهبتا

 ذهبتْ

 روَوا

  قصدن

 رمى

 قُمْتُ

( Syarah Qathrun Nada Ibnu Hisyam halaman 44 - 45 )

Materi Selengkapnya Qathrunnada Level 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi BBA Dasar Online ( Daftar Isi )

Anakku, Ampuni Ibumu

Perbedaan Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf