QATHRUN NADA - 11. Fi'il Amr yang Diperselisihkan

 


ص - و منه : هلم في لغة تميم, و هات, و تعال في الأصح

 ش - كان بعض كلمات الأمر مختلفا فيه هل هو فعل أو اسم نبهت عليه كما فعلت مثل ذلك في الفعل الماضي وهو ثلاثة هلم وهات وتعال فأما هلم فاختلف فيها العرب على لغتين إحداهما : أن تلزم طرقة واحدة ولا يختلف لفظها بحسب من هي مسندة إليه فتقول هلم يا زيد وهلم يا زيدان وهلم يا زيدون وهلم يا هند وهلم يا هندان وهلم يا هندات وهي لغة أهل الحجاز وبها جاء التنزيل قال الله تعالى والقائلين لإخوانهم هلم إلينا أي ائتوا إلينا وقال تعالى قل هلم شهداؤكم أي أحضروا شهداؤكم وهي عندهم اسم فعل لا فعل أمر لأنها وان كانت دالة على الطلب لكنها لا تقبل ياء المخاطبة والثانية : أن تلحقها بالضمائر البارزة بحسب من هي مسندة إليه فتقول هلم وهلما وهلموا وهلممن بالفك وسكون اللام وهلمي وهي لغة بني تميم وهي عند هؤلاء فعل أمر لدلالتها على الطلب وقبولها ياء المخاطبة وقد تبين بما استشهدت به من الآيتين أن هلم تستعمل قاصرة ومتعدية وأما هات وتعال فعدهما جماعة من النحويين في أسماء الأفعال
والصواب أنهما فعلا أمر بدليل أنهما دالان على الطلب وتلحقهما ياء المخاطبة تقول هاتي وتعالي واعلم أن آخر هات مكسور أبدا إلا إذا كان لجماعة المذكرين فإنه يضم فتقول هات يا زيد وهاتي يا هند وهاتيا يا زيدان أو يا هندان وهاتين يا هندات كل ذلك بكسر التاء وتقول هاتوا يا قوم بضمها قال الله تعالى قل هاتوا برهانكم وأن آخر تعال مفتوح في جميع أحواله من غير استثناء تقول تعال يا زيد وتعالي يا هند وتعاليا يا زيدان وتعالوا يا زيدون وتعالين يا هندات كل ذلك بالفتح قال الله تعالى قل تعالوا أتل وقال تعالى فتعالين أمتعكن ومن ثم لحنوا من قال :
* تعالي أقاسمك الهموم تعالي * بكسر اللام

Mua'alif mengatakan di dalam matannya :

Dan termasuk fi'il Amar adalah هَلُمَّ menurut Lughah ( dialek ) Bani Tamim dan تَعَالَ serta هَاتِ menurut pendapat yang lebih Shahih.


Selanjutnya beliau mensyarah :

Sebagian kata-kata amr itu terdapat ikhtilaf di dalamnya apakah dia termasuk fi'il atau isim, maka saya memberikan tanda padanya sebagaimana hal itu saya lakukan pada fiil Madhi. Yaitu ada tiga : 
هَلُمَّ - هَاتِ وَ تَعَالَ.

Adapun هَلُمَّ maka orang-orang Arab berselisih padanya pada dua dialek :

Yang pertama :harus mematuhi satu metode dan tidak berbeda lafadznya pada siapapun isnad ilahnya.
Engkau mengatakan : هَلُمَّ يَا زَيْدُ وَهَلُمَّ يَا زَيْدَانِ وَهَلُمَّ يَا زَيْدُوْنَ وَهَلُمَّ يَا هِنْدُ وَهَلُمَّ يَا هِنْدَانِ وَهَلُمَّ يَا هِنْدَاتُ
Ini adalah dialek penduduk hijaz dan dengan dialek ini Alquran diturunkan. Allah berfirman :
(( وَالْقَائِلِيْنَ لِإِخْوَانِهِمْ هَلُمَّ إِلَيْنَا ))
Maksudnya adalah ائتُوا إِلَيْنَا (datanglah kalian pada kami).
Allah ta'ala berfirman :
((قُلْ هَلُمَّ شُهَدَائَكُمْ))
Yaitu أَحْضِرُوا شُهَدَائَكُمْ (hadirkanlah oleh kalian saksi-saksi kalian). Dan lafadz ini menurut penduduk Hijaz adalah isim fi'il bukan fi'il Amar. Karena meskipun dia menunjukkan thalab atau tuntutan tetapi dia tidak menerima ya mukhatabah. 

Yang kedua : Dhamir bariz bisa menempel padanya, sesuai musnad ilaihnya. Engkau mengatakan :
هَلُمَّ وَ هَلُمَّا وَ هَلُمُّوا وَ هَلْمُمْنَ dengan lam yang disukun dan هَلُمِّي . Dan ini adalah dialek Bani Tamim. Menurut mereka هلُمَّ adalah fiil. Karena ia menunjukkan thalab dan menerima ya mukhathabah. Dan telah jelas dari apa yang telah saya jadikan dalil pada 2 ayat diatas bahwa هَلُمَّ  bisa digunakan sebagai fiil lazim ataupun muta'addiyah.

Adapun هَاتِ dan تَعَالَ maka sekelompok ahli nahwu menganggapnya sebagai isim fiil. Sedangkan yang benar adalah fiil amr dengan dalil bahwa ia menunjukkan thalab dan bisa ditempeli ya mukhathabah. Engkau bisa mengatakan : هَاتِي dan تَعَالََي. Dan ingatlah bahwa ahir kata هَاتِ selalu kasrah kecuali untuk jamak mudzakkar maka ia di dhammah. Engkau bisa mengatakan :
هَاتِ يَا زَيْدُ وَهَاتِي يَا هِنْدُ وَهَاتِيَا يَا زَيْدَانِ أَوْ يَا هِنْدَانِ وَهَاتِيْنَ يَا هِنْدَات  
semua itu dengan mengkasrahkan ta. ِDan engkau mengatakan  هاتوا يا قومُ dengan mendhommahkan.Allah taala berfirman : (( قُلْ هَلُمُّوا بُرْهَانَكُمْ )). Al Baqarah 111. Dan bahwasanya ahir dari تَعَالَ selalu fathah pada semua keadaan tanpa pengecualian, engkau bisa mengatakan : 
تَعَالَ يَا زَيْدُ وَ تَعَالَي يَا هِنْدُ وَ تَعَالَيَا يَا زَيْدَانِ وَ تَعَالَوا يَا زَيْدُوْنَ وَتَعَالَيْنَ يَا هِنْدَاتُ  
semua berahiran fathah. Allah taala berfirman  (( قُلْ تَعَالَوا أَتْلُ )) , Allah juga berfirman ((  فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ     )).Dari situlah para ahli nahwu menganggap telah berbuat lahn orang yang mengatakan syair berikut :  تَعَالِي أُقَاسِمْكِ الهُمُوْمَ تَعَالِي     dengan mengkasrahkan lam.

Catatan :

1. Dalam Bahasa Arab ada kata yang maknanya perintah tetapi ia diperselisihkan apakah termasuk isim atau fiil., tetapi maknanya disepakati itu adalah amr atau perintah, maka muallif dalam matannya memperingatkan, supaya pembaca sadar atau sebagai peringatan bagi pembaca Qathrunnada.

2.Adapun halumma ( هلم ) pada cara baca dialek yang pertama yaitu dialek penduduk Hijaz maka meskipun yang diperintah adalah أنت - أنتما _ أنتم  maka ia tidak berubah :
Karena tidak berubah dan tidak menerima ya' mukhathabah maka ia disebut isim fiil
❤  هَلُمَّ يَا زَيْدُ 
❤  وَهَلُمَّ يَا زَيْدَانِ 
❤  وَهَلُمَّ يَا زَيْدُوْنَ 
❤   وَهَلُمَّ يَا هِنْدُ 
❤   وَهَلُمَّ يَا هِنْدَانِ
Isim fiil sendiri ada 3 :
- isim fiil madhi
- isim fiil mudhari'
- isim fiil amr
Isim fiil maknanya sama dengan fiil tetapi lafadznya tidak menerima tanda fiil.Seperti kata هلم maka maknanya adalah fiil amr tetapi ia tidak menerima tanda fiil.

3. Adapun pada dialek yang kedua yaitu pada lughah Bani Tamim maka lafadz هلم bisa menempel pada dhamir bariz  , jadi kita katakan  هلم - هلما - هلموا - هلمي هلممن . Karena maknanya tuntutan dan bisa menerima ya mukhathabah maka lafadz ini menurut lughah Bani Tamim adalah fiil amr

4. Jadi lafadz هلم bukan diperselisihkan oleh para ulama tetapi orang Arab sana yang ada 2 cara baca. Maka kita diperbolehkan mau membaca dengan cara yang mana tetapi dialek yang lebih bagus adalah dialek penduduk Hijaz.

5. Kata هلم bisa digunakan sebagai fiil lazim seperti dalam firman Allah : (( هلم إلينا )) dan juga bisa digunakan sebagai fiil muta'addiy seperti dalam firman Allah taala : (( قل هلم شهدائكم )) .

6. Adapun lafadz هات dan تعال maka jama'ah nahwiyyin berbeda pendapat. Yang pertama mengatakan bahwa keduanya adalah isim fiil.Yang benar adalah bahwa ia merupakan fiil amr, Dan Ibnu Hisyam lebih memilih bahwa ia adalah fiil amr.Dalilnya bahwa keduanya adalah fiil amr ia menunjukkan thalab dan bisa menerima ya mukhathabah.
Dan ahir kata  هات selalu kasrah kecuali dhamir antum yang ada wawul jamaah maka Kita katakan هاتوا .Seperti contoh  : 
 ❤     هَاتِ يَا زَيْدُ
 ❤     وَهَاتِي يَا هِنْدُ
 ❤     وَهَاتِيَا يَا زَيْدَانِ أَوْ يَا هِنْدَانِ
 ❤     وَهَاتِيْنَ يَا هِنْدَات
 ❤       هاتُوا يا قوم
Dan ahir kata تعال selalu fathah. Seperti contoh :
 ❤       تَعَالَ يَا زَيْدُ
 ❤       وَ تَعَالَي يَا هِنْدُ
 ❤       وَ تَعَالَيَا يَا زَيْدَانِ
 ❤.       وَ تَعَالَوا يَا زَيْدُوْنَ
 ❤        وَتَعَالَيْنَ يَا هِنْدَاتُ

Soal latihan :

1.Lafadz هلمّ fi'il Amr menurut...

2.Lafadz هلمّ isim fi'il Amr menurut....

3. Lafadz هات dan تعال isim fi'il Amr menurut...

4. Apa hujjah yang menyatakan هات dan تعال fi'il Amr?

5. تعال + أنتم =

6. تعال + أنتن =

7. تعال + أنتِ =

8. تعال + أنتما =

9. هات + أنتم =

10.  هات + أنتِ =


( Syarah Qathrunnada halaman 44, 46-49 )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi BBA Dasar Online ( Daftar Isi )

Anakku, Ampuni Ibumu

Perbedaan Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf