QATHRUN NADA - 7. Isim yang Mabni dengan Sukun
ولما فرغت من ذكر المبنى على الضم ، ذَكَرْتُ المبنى على السكون ، ومثلت له بمن ، وكز ، تقول : ( جاءنى من قام ، ورأيتُ مَنْ قَامَ ، ومَرَرْتُ بمن قام » ؛ فتجد ( مَنْ ) ملازمة للسكون في الأحوال الثلاثة ، وكذا تقول : كمْ مالك ، وكم عبداً ملكت ، وبكم درهم اشتريت ، في «كم» في المثال الأول في موضع رفع بالابتداء عند سيبويه ، وعلى الخيرية عند الأخفش ، وفي الثاني في موضع نصب على المفعولية بالفعل الذى بعدها ، وفي الثالث في موضع خفض بالباء ، وهى ساكنة في الأحوال الثلاثة كما ترى . ولما ذكرت المبنى على السكون متأخراً ، خَشِيتُ من وَهُم مَنْ يتوهم أنه خلاف الأصل ؛ فدفعت هذا الوهم بقولى :
( وهو أصل البناء
Ketika saya telah selesai menyebutkan isim yang mabni dhammah, maka saya sebutkan isim yang mabni sukun, dan saya memberi contoh منْ dan كمْ. Engkau mengatakan : جاءنى منْ قام ، ورأيتُ مَنْ قَامَ ، ومَرَرْتُ بمنْ قام.
Maka engkau dapati kata منْ selalu disukun pada 3 keadaan ( rofa - nashab dan jar ). Demikian juga engkau mengatakan : كمْ مالك ، وكم عبداً ملكت ، وبكم درهم اشتريت.
Maka كم pada contoh pertama << كمْ مالك >> posisinya rofa karena ibtida' ( sebagai mubtada ) menurut Sibawaih dan sebagai khabar menurut Al Akhfasy.
Dan كم pada contoh ke 2 << كم عبدا ملكت >> posisinya nashab sebagai maf'ul bih oleh fi'il setelahnya
Dan كم pada contoh ke 3 << بكمْ درهم اشتريت >> pada posisi khofdh ( jar ) oleh ba', dan kata كم sukun pada 3 keadaan sebagaimana engkau lihat.
Dan ketika saya menyebutkan isim mabni dengan sukun itu di ahir, saya takut sangkaan orang yang menyangka bahwasanya mabni dengan sukun itu menyelisihi hukum asal. Maka saya menepis sangkaan ini dengan perkataan saya : و هو أصل البناء , dan ini ( sukun ) adalah asl dari bina.
Catatan :
Contoh pertama ( كم مالك )
Kalimat كم مالك maka كم diperselisihkan apakah mubtada atau khabar. Sibawaih mengatakan ia mubtada, karena asalnya mubtada itu di awal, adapun kata ماَلُكَ sebagai khabar karena ia di belakang. Al Akhfasy, murid Sibawaih كم merupakan isi berita dan مالك adalah yang diberitakan. Berapa hartamu ? berarti yang diberitakan adalah hartamu sedang isi beritanya : ada berapa. Secara makna maka lebih cocok kepada Al Akhfasyy tetapi secara susunan lebih mencocoki Sibawaih.
Argumen Al Akhfasy yang lain adalah bahwa lafadz كم nakirah sedang setelahnya ma'rifah, dan mubtada lebih berhak untuk ma'rifah. Sibawaih berpendapat bahwa khusus susunan seperti ini boleh khabarnya marifah dan mubtada nakirah.Intinya كم itu mabni sukun menempati posisi rofa'.
Contoh ke 2 ( كم عبدا ملكت )
Posisinya nashab sebagai maf'ul bih oleh fi'il setelahnya yaitu ملكت. Adapun عبدا adalah tamyiz dan كم adalah isim istifham menempati posisi nashab maf'ul bih dari ملكت .
Contoh ke 3 ( بكم درهمٍ اشتريتَ )
Kata درهم majrur dengan huruf jar yang disembunyikan ( مِنْ مضمرة ) yaitu : بكم من درهم اشتريت
Adapun catatn muallif bahwa hukum asal biasanya di sebutkan di awal, sedang isim mabni yang pertama disebutkan adalah mabni kasrah, ini bisa menyebabkan kesalah pahaman bahwasanya hukum asal mabni adalah kasrah.Sehingga muallif perlu memberi keterangan untuk menangkal kesalahpahaman tersebut.
Jadi hukum asal mabni adalah sukun bukan kasrah.
Soal soal
أصل البناء
ا. الضم
ب. الفتح
ج. الكسر
د. السكون
كم
عُمرُك؟
كم عند سيبويه...
ا. مبتدأ
ب. خبر
ج. مفعول به
عند
الأخفش ِ..
ا. مبتدأ
ب. خبر
ج. مفعول به
كم كتابا
قرأتَ؟
كم...
ا. مبتدأ
ب. خبر
ج. مفعول به
د. مفعول مطلق
كم طالبا
في الفصل؟
كم...
ا. مبتدأ
ب. خبر
ج. مفعول به
( Syarah Qathrun Nada Ibnu Hisyam hal 42 - 44 )
Komentar
Posting Komentar