Hidup Bukan Sekali : Mempersiapkan Diri untuk Kehidupan yang Kedua

 


وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ ۝١٥٤
Janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Filosofi populer yang dipegang banyak orang: YOLO (You Only Live Once). Antara latah dan bijak, mana yang akan kita pilih? 
Hidup ini adalah amanah dari Allah, dan harus dijalani dengan penuh makna dan tujuan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi lebih baik, lebih taqwa, dan lebih dekat dengan Allah.Filosofi YOLO (You Only Live Once) seringkali membuat kita berpikir bahwa hidup hanya sekali. Namun, Al-Qur'an mengajarkan kita bahwa hidup tidak hanya sekali, tetapi ada dua kali. Seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 154, 'Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.'Lalu, apa yang dimaksud dengan YOLO yang sebenarnya? YOLO bukanlah tentang hidup hanya sekali dan tidak perlu repot-repot atau bersenang-senang semata. YOLO yang sebenarnya adalah tentang memprioritaskan tujuan hidup dan membuat hidup lebih bermakna.Berikut beberapa contoh hal yang dapat kita lakukan untuk menerapkan YOLO yang sebenarnya :1. Memprioritaskan tujuan hidup.Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah -hidup hanya sekali ibadah adalah prioritas.2. Mengembangkan diri. Dalam Islam, kita diajarkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita, agar kita dapat menjadi lebih baik dalam beribadah dan berbuat baik kepada orang lain. Dengan mengembangkan diri, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita dan menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain.3. Membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Dalam Islam, kita diajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain, karena itu adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah.4. Mencapai kesuksesan dalam karir atau bisnis. Namun, kesuksesan tersebut haruslah tidak melalaikan kita dari tujuan utama kita, yaitu beribadah kepada Allah.5. Menggunakan waktu dengan bijak. Kita haruslah menggunakan waktu kita dengan bijak, untuk melakukan ibadah, berbuat baik, dan mengembangkan diri.Dengan demikian, kita dapat membuat hidup kita lebih bermakna dan lebih terarah, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kedua.6. Mengembangkan kesabaran dan ketabahan: Dalam Islam, kesabaran dan ketabahan sangat penting dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup.7. Mengembangkan rasa syukur: Mengembangkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah diberikan dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih bahagia dan puas.8. Mengembangkan rasa empati dan kasih sayang: Mengembangkan rasa empati dan kasih sayang kepada orang lain dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih harmonis dan damai.9. Mengembangkan kesadaran akan kematian: Mengembangkan kesadaran akan kematian dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih bijak dan tidak terlalu terikat dengan dunia.10. Mengembangkan hubungan yang baik dengan Allah: Mengembangkan hubungan yang baik dengan Allah melalui doa, dzikir, dan ibadah lainnya dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai.
Alih alih menggunakan kata yang salah tentang folosofi ini maka kita bisa mengatakan kata kata yang lebih bijak seperti:"Sabarlah, hidup hanya sekali.""Syukurilah, hidup hanya sekali.""Berbagilah, hidup hanya sekali.""Persiapkanlah, hidup hanya sekali." "Dekatkanlah, hidup hanya sekali."
Sebagai ganti daripada kita latah :"Hidup hanya sekali, jadi lakukan apa saja yang kamu inginkan.""Hidup hanya sekali, jadi jangan pernah menyesali apa yang telah kamu lakukan.""Hidup hanya sekali, jadi habiskan uangmu untuk kesenangan semata.""Hidup hanya sekali, jadi jangan pernah peduli dengan apa yang orang lain pikir.""Hidup hanya sekali, jadi lakukan apa saja yang membuatmu bahagia, tidak peduli apa konsekuensinya."
Kata-kata terapan tersebut dapat menyebabkan orang memiliki pandangan yang salah tentang filosofi YOLO dan dapat menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang tidak baik.Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan kata-kata terapan yang telah kita bahas sebelumnya, seperti: "Hidup hanya sekali, mari kita persiapkan diri untuk kehidupan yang abadi.""Hidup hanya sekali, mari kita dekatkan diri dengan Allah.""Hidup hanya sekali, mari kita berbagi kasih sayang dan kepedulian.""Hidup hanya sekali, mari kita syukuri apa yang telah kita miliki." "Hidup hanya sekali, mari kita jalani dengan sabar dan tabah."
Mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kedua, dan membuat hidup kita di dunia ini menjadi lebih bermakna.Karena hidup bukan sekali maka janganlah latah dengan sesuatu yang itu akan merugikan kita kelak di hari kiamat.Mungkin kita bisa berfilosofi lain : " Life is not just once but twice."Sehingga kita akan bisa mempersiapkan kehidupan kedua yang merupakan kehidupan kita yang kekal.
- Renungan Kehidupan -

 Baca kisah inspiratif lain di : Secangkir Kopi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi BBA Dasar Online ( Daftar Isi )

Anakku, Ampuni Ibumu

Perbedaan Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf