QATHRUN NADA - 12. Fi'il Mudhari'

 


بسم الله الرحمن الرحيم

ص - و مضارع : و يعرف بلم و افتتاحه بحرف من نأيت نحو نقوم و أقوم و يقوم و تقوم، و يضمّ أوله إن كان ماضيه رباعيّا كيدحرج و يكرم و يفتح في غيره كيضرب و يستخرج 

 ش - ولما فرغت من ذكر أمر وحكمه وبيان ما اختلف فيه منه ثلثت بالمضارع فذكرت أن علامته أن يصلح دخول لم عليه نحو لم يلد
ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد وذكرت أنه لا بد أن يكون في أوله حرف من حروف نأيت وهي النون والألف والياء والتاء نحو نقوم وأقوم ويقوم وتقوم وتسمى هذه الأربعة أحرف المضارعة وإنما ذكرت هذه الأحرف بساطا وتمهيدا للحكم الذي بعدها لا لأعرف بها الفعل المضارع لأنا وجدناها تدخل في أول الفعل الماضي نحو أكرمت زيدا وتعلمت المسألة ونرجست الدواء إذا جعلت فيه نرجسا ويرنأت الشيب إذا خضبته باليرناء وهو الحناء وإنما العمدة في تعريف المضارع دخول لم عليه وما فرغت من ذكر علامات المضارع شرعت في ذكر حكمه فذكرت أن له حكمين حكما باعتبار أوله وحكما باعتبار آخره فأما حكمه باعتبار أوله فإنه يضم تارة ويفتح أخرى فيضم إن كان الماضي أربعة أحرف سواء كانت كلها أصولا نحو دحرج يدحرج أو كان بعضها أصلا وبعضها زائدا نحو أكرم يكرم فإن الهمزة فيه زائدة لأن أصله كرم ويفتح إن كان الماضي أقل من الأربعة أو أكثر منها
 فالأول نحو ضرب يضرب وذهب يذهب ودخل يدخل والثاني نحو انطلق ينطلق واستخرج يستخرج وأما حكمه باعتبار آخره فإنه تارة يبنى على السكون وتارة يبنى على الفتح وتارة يعرب فهذه ثلاث حالات
 لآخره كما أن لآخر الماضي ثلاث حالات ولآخر الأمر ثلاث حالات

Berkata Al Muallif : 
Fi'il mudhari bisa diketahui dengan لم dan juga diawali oleh huruf نأيت contohnya نقوم أقوم يقوم تقوم
Dan awalnya didhammah jika fi'il madhinya Ruba'iy seperti يدحرج.
Dan difathah untuk selainnya seperti يضرب يجتمع يستخرج

Selanjutnya muallif mensyarah :
 (Ketiga) : Dan ketika saya telah menyebutkan tanda tanda Amr dan hukumnya dan penjelasan tentang apa yang diperselisihkan pada fi'il Amr tersebut maka saya menyebutkan yang ke tiga yaitu fi'il mudhari.Kemudian saya sebutkan bahwasanya tandanya adalah bisa dimasuki oleh لم.
Contohnya :
(( لم يلد و لم يولد و لم يكن له كفوا أحد ))
Dan saya sebutkan bahwasanya fi'il mudhori itu pasti di awalnya ada salah satu huruf dari huruf-huruf نأيت yaitu nun, Alif, ya', ta'.
Contohnya :
 نقوم أقوم يقوم تقوم
Dan 4 huruf ini dinamakan huruf mudhoro'ah.
Dan saya hanya menyebutkan huruf-huruf mudhora'ah ini sebagai pembuka bagi hukum yang setelahnya bukan untuk memberikan ta'rif dengannya, bukan sebagai tanda atau bukan definisi bagi fi'il mudhari karena kita bisa mendapati bahwasanya huruf-huruf tersebut bisa masuk kepada awal fi'il madhi.
Contoh :
أكرمت زيدا
تعلمت المسألة
نرجست الدواء

 Apabila engkau buat/jadikan padanya ٍ(pada obat tersebut_) bakung.
يرنأت الشيب Apabila uban tersebut engkau celupkan dengan (hena, pewarna rambut).
Dan yang menjadi pokok/patokan dalam definisi fi’il mudhari’ hanyalah masuknya لم kepadanya.
Dan ketika saya telah selesai menyebutkan tanda-tanda fi’il mudhari’, maka saya mulai menyebutkan hukumnya (di matan); Maka saya sebutkan bahwasanya fi’il mudhari’ itu ada dua hukum. Pertama hukum awalnya dan kedua hukum menurut akhirnya.
 Adapun hukum menurut awalnya (hukum menurut huruf pertamanya), terkadang didhammah dan terkadang difathah. Ia didhammah apabila madhinya terdiri dari 4 huruf, sama saja semuanya itu apakah huruf asli,
contohnya
دحرج يدحرج - ini ruba’I, asli semua. Atau sebagiannya asli, sebagiannya tambahan, contohnya أكرم يكرم
 karena hamzah padanya itu tambahan; karena asalnya  كرم  . Dan difathah awal fi’il mudhari’ apabila
madhinya kurang dari 4 atau lebih dari 4.
Yang pertama (yang kurang dari 4) contohnya:  ضرب يضرب وذهب يذهب ودخل يدخل kurang dari 4 yaitu 3 huruf,
Yang kedua (yang lebih dari 4) contohnya:  انطلق ينطلق واستخرج يستخرج 

Catatan :

Berarti di sini, huruf mudhara’ah itu bukan tanda dari fi’il mudhari’ tetapi semua fi’il mudhari’ pasti ada huruf mudhara’ah di depannya.
Tetapi kalau ada salah satu dari huruf-huruf ini, umpamanya ada huruf nun, tidak mesti fi’ilnya itu mudhari’ bisa jadi fi’il madhi, umpamanya نام (fi’il madhi). Sehingga di sini disimpulkan, huruf mudhara’ah tidak bisa dijadikan tanda bagi fi’il mudhari’.


( Syarah Qathrunnada Ibnu Hisyam halaman : 44, 39 - 51 )

17 Syawwal 1446 H : Satu subuh satu pemahaman hidup 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi BBA Dasar Online ( Daftar Isi )

Anakku, Ampuni Ibumu

Perbedaan Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf